Rabu, 22 Juni 2011

komet hartley

undefined
undefined


Komet Hartley 2 lewat dengan jarak sekitar 11 juta mil (17,7 juta km) dari Bumi pada pukul 3 sore (1900 GMT) hari ini. Jarak tersebut lebih dekat dari jarak Bumi ke Matahari (sekitar 93 juta mil atau 150 juta km). Demikian seperti yang dikutip dari Space.com, Kamis (21/10/2010).
read more


Jarak terdekat komet ini dengan Bumi hanya berselang dua minggu, untuk ke depannya misi penerbangan akan dilakukan untuk komet tersebut. Pesawat Deep Impact dari NASA diproyeksikan akan mendekati komet Hartley 2. Rencana peluncurannya adalah pada tanggal 4 November. Jarak misi percobaan untuk mendekati komet tersebut adalah 435 mil (700 km).

"Sangat tak biasa bagi sebuah komet mendekat dengan bumi dalam jarak sekecil ini," ujar Don Yeomans, kepala Near-Earth Object Office NASA di Jet Propulsion di Pasadena, California, dan juga anggota dari tim peneliti Deep Impact.

"Sangat menarik bahwa alam semesta memberi kita kesempatan untuk melihat komet Hartley 2 dalam jarak cukup dekat," kata Yeomans.

Para pengamat bintang amatir dengan teleskop dan teropong akan dapat melihat komet Hartley 2 minggu ini, dengan syarat kondisi langit malam yang cerah.Untuk melihat komet tersebut pada tengah pekan, lihatlah langit sebelum matahari terbit, sekitar 75 derajat di atas kaki langit. Komet Hartley akan ada dekat bintang Capella yang cerah di konstelasi Auriga. Ilmuwan juga mengatakan bahwa pada tanggal 22 Oktober, komet tersebut akan melewati konstelasi bintang Auriga, melanjutkan perjalanannya ke arah konstelasi Gemini. Komet Hartley 2 berdiameter sekitar 0,9 mil (1,5 km). Komet tersebut mengorbit matahari sekali setiap enam setengah tahun.

Tujuan dari misi Deep Impact adalah untuk mengumpulkan informasi detil mengenai komet Hartley 2, dibandingkan dengan komet-komet lainnya. Karena komet selalu berjarak jauh dari matahari, suhu dinginlah yang membentuk struktur komposisinya. Struktur komposisi komet inilah yang ingin diteliti oleh para ilmuwan.

Pesawat Deep Impact aslinya dibangun sebagai kapal induk untuk misi Deep Impact NASA, yang sebelumnya diluncurkan ke komet Tempel 1 pada tahun 2005, juga untuk mempelajari komposisi planet tersebut.

Kini, percobaan Deep Impact digunakan untuk kegunaan lain: melacak dan mempelajari beragam objek-objek angkasa di bawah payung misi EPOXI NASA. Nama tersebut merupakan gabungan dari Extra Planet Observation and Characterization (EPOCh) dan Dee Impact Extended Investigations (DIXI).

0 komentar:

Posting Komentar